400-8110-218
· Kue jadul
Judul Utama Nanyang
Berita

Lokalisasi: Gambar Peta RasaIndonesia oleh Guru Nanyang

Lokalisasi: Gambar “Peta Rasa” Indonesia oleh Guru Nanyang(图1)

Merek internasional memasuki pasar baru dan sering menghadapi tantangan "air dan tanah yang tidak sesuai". Sementara perkembangan Nanyang di Indonesia yang terus menerus mengungkapkan strategi inti: ia bukan pengekspor budaya yang kuat, melainkan pelukis peta rasayang rendah hati, yang berhasil menenun dirinya ke dalam narasi masakan sehari-hari Indonesia dengan mengintegrasikan diri dalam budaya makanan lokal.

Kultivasi yang mendalam ini terutama terlihat dalam pemahaman yang tepat tentang "manisan" Indonesia. Konsumen Asia Tenggara memiliki perbedaan signifikan dalam penerimaan rasa manis dari Asia Timur. Nanyang Master tidak memaksakan resep manisan produk asli ke pasar, tetapi membentuk tim R & D produk lokal, setelah banyak pengujian, menyesuaikan rasio gula, menemukan "titik manisan emas" yang dapat mempertahankan rasa kue yang padat dan lebih sesuai dengan preferensi orang Indonesia. Penyesuaian halus ini adalah dasar untuk merek mendapatkan pengakuan lokal.

Lokalisasi yang lebih dalam terletak pada perpaduan berani dari rasa ikonik. Indonesia memiliki rempah-rempah dan buah-buahan yang terkenal di dunia seperti durian, kelapa, daun banana, dll. Guru Nanyang membebaskan elemen-elemen yang sangat khas geografis ini dari peran makanan ringan jalanan atau makanan penutup tradisional, memberikan "bentuk kue" yang sama sekali baru. Misalnya, kue "Durian Supreme" yang diluncurkannya, yang dipilih dari daerah asal Malang, dengan kandungan daging buah yang tinggi dan aroma yang kaya, membuat penggemar durian membuang untuk itu. Sementara rasa Pandan Coconutdengan cemerlang menggabungkan kesegaran daun banglan dengan tebal kelapa, mengukir kembali rasa klasik dari makanan penutup tradisional Indonesia, memicu resonansi emosional konsumen. Produk-produk ini, bukan lagi sekadar kue eksotis, melainkan menjadi panggilan baru untuk rasa Indonesia di bidang baking.

Selain produk, merek juga aktif terintegrasi secara lokal dalam pemasaran dan adegan. Mereka bekerja sama dengan platform kuliner online dan blogger gaya hidup lokal di Indonesia untuk berkomunikasi dalam bahasa dan saluran yang akrab dengan konsumen lokal. Selama bulan Ramadhan, kue besar dan kotak hadiah liburan yang cocok untuk berbagi keluarga diluncurkan, menjadikannya makanan penutup gaya baru di pesta Eid untuk berpartisipasi dalam perayaan budaya terpenting di Indonesia.

Dengan menggambar "peta rasa" yang halus ini, Guru Nanyang menyelesaikan perubahan identitas dari "orang luar" menjadi "orang sendiri". Ini membuktikan bahwa globalisasi yang sukses pada dasarnya adalah lokalisasi yang sukses. Merek menghormati dan merangkul budaya makanan yang unik di Indonesia, dan memberdayakannya dengan keahliannya, akhirnya menciptakan kehadiran yang unik dengan tekstur merek internasional dan rasa asli, membuka wilayah yang kuat di pasar roti Indonesia yang sangat kompetitif.


Artikel Sebelumnya:Suhu dan Teknologi: Dekode Kod
Artikel Seterusnya:Tiada yang tersedia