400-8110-218
· Kue jadul
Judul Utama Nanyang
Berita

Ketika kue flowing gula kelapa nanyangdashifu berwangi di pasar malam Ramadhan Jakarta, potongan makanan ringan yang berasal dari rasa Cina kuno diam-diam merekonstruksi ingatan kolektif konsumen Indonesia. Merek ini menggabungkan gen makanan imigran Fujian dengan suasana tropis Indonesia melalui strategi tenunan budaya dua arah:

 

Nanyangdashifu Indonesia Password: Bagaimana Sepotong Kue Menenun Ikatan Antarbudaya?(图1)


Kebangkitan sejarah pada ujung lidah: mengukir kembali resep "teh Nanbang" dari pekerja Cina di Pulau Bangga abad ke-19, mengekstrak teh polifenol dari teh penghilang kelembaban ke dalam embrio kue, agak pahit dengan aliran gula kelapa, membangkitkan rasa nostalgia orang Tiongkok tua.

Rekonstruksi Simbol: Mengubah gaya lilin Jawa menjadi dekorasi gula kue, menyumbangkan 5% dari setiap "Badi Roll" yang dijual untuk memperbaiki bengkel tradisional Yogyakarta, sehingga seni non-genetik dapat diwariskan dalam konsumsi.

Merubah Perayaan: Perayaan Eid meluncurkan "Kue Pagoda Emas" berbentuk kerucut, menghormati adat-adat pesta hidup Indonesia, menyertakan kartu penjelasan adat-adat multibahasa, pelanggan Muslim menangis: "Lebih nyata dari mawar!"

 

Pengelolaan Kekuatan Hangat Memecahkan Perpisahan Agama

Menghadapi Indonesia dengan 87% Muslim, merek menanamkan rasa hormat agama ke dalam rincian operasi:

Jalur produksi melalui sertifikasi halal MUI Indonesia dengan standar ganda HACCP China, menggantikan minyak babi dengan minyak sawit;

Jam buka toko selama bulan Ramadhan disesuaikan dengan matahari terbenam hingga pukul 2 pagi, menambahkan ruang doa dan fasilitas bersih;

Peluncuran kue ukiran ayat-ayat Qur'an, dapat dimakan dengan kertas emas untuk menulis berkah, disertifikasi oleh Komisi Ulima sebagai "perusahaan ramah halal".

 

Resonansi budaya sertifikasi data

Persentase produk lokalisasi meningkat dari 35% pada 2021 menjadi 78% pada 2024;

Penjualan meningkat 240% selama bulan Ramadhan dan tingkat pembelian kembali Muslim mencapai 63%.

 

Sepotong kue ini tidak hanya membawa rasa nikmat, tetapi juga pembawa dialog peradaban Cina-Indonesia ketika unsur-unsur arsitektur bangunan tanah Fujian bertemu dengan drama kulit Jawa, ketika pahit teh Six Burghs tergabung dengan aroma segar daun karangan, nanyangdashifu membuktikan bahwa keberhasilan bisnis terletak pada kerendahan hati dan empati terhadap budaya.


Artikel Sebelumnya:Dari kios di pinggir jalan ke
Artikel Seterusnya:Tiada yang tersedia