
Ketika tim penelitian dan pengembangan Nanyangdashifu mendalam ke perkebunan kacang palang di Kepulauan Maluku, mereka tidak hanya mencari bahan baku, tetapi juga menggali "kode peradaban rempah-rempah" yang dilupakan. Dengan mengintegrasikan sejarah perdagangan rempah-rempah milenium Indonesia ke dalam inovasi produk, merek memulai kembali dialog rasa lintas waktu dan ruang di garis khatulistiwa.
Dekoding modern dari perpustakaan gen rempah-rempah
Asal sejarah:
Mengukir ulang resep kue istana dinasti Baiyi abad ke-14, memperkenalkan "kue emas kerajaan", menggunakan ketujuh jenis rempah-rempah Prancis kuno seperti kacang palang, bunga;
Bekerja sama dengan Universitas Yogyakarta untuk membangun "Perpustakaan DNA rempah-rempah" yang telah mencakup peta rasa molekuler dari 127 rempah-rempah asli.
Kemampuan teknologi:
Menggunakan teknologi kromatografi gas untuk menganalisis gula kelapa tahun 1950-an yang dihargai oleh orang-orang Tiongkok tua, untuk mengurangi rasa tradisional selama 30 tahun.
Mengembangkan sistem prediksi rasa AI yang berhasil mengubah rasa saus udang dari nelayan Wang Ga Tin menjadi keju yang berasa asin.
Revolusi Industri dari Perampokan ke Simbiosis
Program Perdagangan Adil:
Menandatangani perjanjian jaminan harga 10 tahun dengan petani kecil Pulau Flores untuk mengakuisisi kayu manis dengan harga 15% lebih tinggi dari harga pasar untuk membangun rantai pasokan "rempah-rempah etis" yang dapat ditelusuri;
Teknik anti-susu:
Memperkenalkan teknologi pemanggang daur ulang air China ke Sumatra mengurangi konsumsi energi pengeringan petani kopi sebesar 60%.
Pameran peradaban di ujung lidah
Toko-toko utama Jakarta mendirikan "koridor waktu dan ruang rempah":
Pameran interaktif yang menampilkan evolusi kacang muskat dari "emas hitam" Eropa abad ke-15 ke bahan baku panggang modern;
Konsumen dapat berpartisipasi dalam perang rempah-rempah Banda abad ke-17 melalui VR untuk membuka "kue rasa asap" terbatas.
Eksperimen arkeologi rasa ini membuat nanyangdashifu menjadi “Duta Besar Pemromosian Budaya Makanan Nasional” yang disertifikasi Kementerian Perjalanan Indonesia.